Rabu, 23 November 2011

SUKSESI PRIMER

DARI BERITA INI APAKAH TINDAKAN KITA SEBAGAI RIMBAWAN  ?!

Mahasiswa dan Warga Lereng Merapi Tanam 1000 Pohon

TEMPO Interaktif, Sleman - Sedikitnya 50 mahasiswa Yogyakarta dan warga lereng gunung Merapi di wilayah Kabupaten Sleman melakukan penanaman 1.050 batang pohon di dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Penanaman berbagai jenis pohon itu untuk reboisasi lokasi yang terkena dampak awan panas letusan Merapi 2010.

“Kami sengaja menanam pohon yang mudah tumbuh di lokasi perkampungan yang paling dekat dengan Gunung Merapi, ini untuk reboisasi,” kata Koko Hadi Purnomo, anggota Komunitas Resik-Resik Jogjakarta yang memimpin penanaman pohon di Petung, Selasa 11 Januari 2011.

Dusun Petung adalah dusun teratas yang ditempuh melalui Desa Kepuharjo, Cangkringan. Tidak ada pohon yang tersisa kecuali rumput dan talas yang mulai tumbuh pascaerupsi Merapi 2010. Jika tak segera ditanami pohon, dikhawatirkan lokasi tersebut bakal longsor di kemudian hari.

Menurutnya, selama ini yang menjadi perhatian pemerintah maupun relawan adalah dusun dusun yang sudah dikenal seperti Kinahrejo di Umbulharjo dan Kaliadem di Kepuharjo. Sehingga para relawan Komunitas Resik-Resik Jogjarta yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi tersebut justru menanam pohon di lokasi itu.

Jumlah pohon yang ditanam pada tahap awal tersebut mencapai 1.050 pohon yang didapat dari Dinas Kehutanan. Jenisnya meliputi Mahoni, Jabon, Abasia dan lain-lain. "Ada 8 jenis pohon yang berbeda. Pohon yang di tanam ini sifat akarnya menunjam sehingga mampu menyerap air serta menahan tekstur tanah," kata Koko.

Ia berpendapat, saat ini kawasan lereng Merapi tak seharusnya hanya menjadi tontonan. Melainkan butuh penghijauan karena sudah tidak ada lagi pohon tinggi yang hidup akibat terjangan wedhus gembel, sebutan awan panas Merapi.

“Kami merasa senang dengan adanya gerakan menanam pohon dari para relawan, Merapi tidak hanya untuk ditonton, tetapi kami para warga butuh pohon untuk menghijaukan kembali lereng Merapi,” kata Burhan, 19 tahun, warga Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman.

SO?
Erupsi merapi ini adalah contoh dari sebuah suksesi primer, dan penelitiannya serta pembukuannya *mungkin belum dilakukan, apabila kita membuatnya mungkin akan menarik, dan tentang bahaya kedepan serta solusi kedepan atas dampak erupsi serta masih banyak hal yang harus dilakukan,. pastilah kita tahu tidak mungkin dengan waktu yang singkat pemulihan erupsi ini , tetapi mencoba untuk membuka sebuah pengetahuan tetang suksesi mungkin berguna dengan objek sample yang jelas -  jelas di depan mata . mungkin ini adalah pemikiran saya hari ini, semoga menjadi inspirasi dan jangan lupa tersenyum pagi ini.

0 komentar:

Posting Komentar